Home > Ekonomi

Bank Jatim Jadi BPD Terbesar di Indonesia dalam KUB

Bank Jatim telah menjadi perusahaan induk terhadap 5 BPD melalui KUB
Bank Jatim menjalin KUB dengan lima BPD
Bank Jatim menjalin KUB dengan lima BPD

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia dalam Kelompok Usaha Bank (KUB). Bank Jatim telah menjadi perusahaan induk terhadap 5 BPD melalui KUB. Yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank NTT, Bank Banten, dan Bank Sultra.


Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menuturkan, melalui KUB, BJTM mengajak 5 BPD tersebut untuk bersama-sama bersinergi, berkolaborasi, dan tumbuh bersama membangun Indonesia. Secara spesifik, sinergitas KUB Bank Jatim ini meliputi aspek permodalan, bisnis dan keuangan, serta aspek pendukung lainnya.


"Dari aspek permodalan, kami telah mengalokasikan penyertaan modal lebih dari Rp 300 miliar kepada lima BPD tersebut," ungkap Busrul, Rabu (1/1/2025).


Adapun dari aspek bisnis dan keuangan, Bank Jatim akan mensinergikan potensi bisnis, baik dari sisi produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing bank dan juga konsolidasi laporan keuangan.


"Untuk aspek pendukung, bersama dengan 5 BPD, Bank Jatim akan menghadirkan value creation beyond business yang sesuai dengan karakteristik BPD baik dari penguatan GCG, corporate culture, maupun information technology," kata Busrul.


Menurutnya, aksi korporasi KUB ini selain sebagai bentuk pengembangan bisnis, juga sebagai bentuk respon aktif Bank Jatim terhadap road map penguatan BPD 2024-2027 yang diluncurkan oleh OJK beberapa waktu lalu.


Busrul menambahkan, dari aspek internal, seiring dengan pelaksanaan aksi korporasi KUB, Bank Jatim juga telah mempersiapkan diri melalui transformasi terhadap 5 pilar yang menjadi fundamental bisnis perseroan.


Yaitu peningkatan keunggulan dibidang human capital, penguatan struktur organisasi untuk beradaptasi dengan perkembangan jaman yang diikuti dengan sinkronisasi prosedur yang lebih adaptif dengan tetap berasaskan pada kehati-hatian, dan peningkatan utilitas di aspek teknologi informasi. Selanjutnya pilar terakhir adalah implementasi aksi korporasi penyertaan modal untuk kebutuhan pembentukan KUB.


"Dipercayanya untuk bekerja sama dengan 5 BPD ini semakin memperkuat positioning bahwa Bank Jatim memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dari sisi fundamental," ujarnya.


Busrul menegaskan, Bank Jatim berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan memperkuat pertumbuhan bisnisnya. Apalagi, kinerja yang solid telah ditunjukkan Bank Jatim pada periode November 2024.
Aset Bank Jatim tercatat mencapai Rp 109,09 triliun, penyaluran kredit Rp 63,90 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga berada di angka Rp 87,96 triliun, dan laba sebesar Rp 1,02 triliun.
Kemudian, inovasi layanan keuangan berkelanjutan dari Jconnect sukses mencatatkan angka pengguna sebanyak 811.575 user pada November 2024.


"Hal tersebut memperlihatkan peran Bank Jatim yang terus bergerak bersama masyarakat dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ucap Busrul.


"Menutup tahun dengan pencapaian tersebut, kami optimistis untuk melanjutkan tren positif pada tahun mendatang," kata Busrul.

× Image