Home > Ekonomi

Bank Jatim Upayakan Percepatan Swasembada Gula

Luncurkan KUR khusus petani tebu
Peluncuran KUR khusus petani tebu di Jawa Timur
Peluncuran KUR khusus petani tebu di Jawa Timur

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) kluster petani tebu sebagai upaya percepatan swasembada gula nasional.


Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menjelaskan, dalam hal ini Bank Jatim berperan sebagai bank penyalur KURsus untuk para petani tebu. Bantuan akses permodalan tersebut disebutnya sebagai wujud upaya nyata perseroan dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan dan sekaligus mendorong kesejahteraan petani tebu.


"Sebagai BUMD terbesar di Jawa Timur, kami berkomitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah salah satunya ketahanan pangan nasional dan swasembada gula. Bank Jatim ingin berkontribusi untuk bisa membuat para petani ini naik kelas dan lebih sejahtera," kata Edi, Jumat (9/5/2025).


Edi menyebut, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Timur. Melalui kemitraan strategis dengan SGN, Bank Jatim berupaya menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.


"Dimana para petani akan memiliki akses lebih mudah terhadap pembiayaan sesuai dengan kebutuhan mereka," ujarnya.


Edi berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani tebu yang menjadi mitra SGN, serta mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan di Jawa Timur.


"Kami ingin menjadi mitra strategis dalam membangun ekosistem pertanian yang modern dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Bank Jatim untuk mendorong inklusi keuangan di berbagai sektor," ucapnya.


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, peluncuran KURsus petani tebu ini menjadi sangat penting dan akan memberikan multiplayer benefit. Khofifah mengingatkan petani untuk memanfaatkan KUR ini untuk usaha produktif, bukan konsumtif.


"Seperti pengadaan bibit unggul, pupuk organik atau insektisida ramah lingkungan, serta alat olah tebu yang efisien. Karena keberhasilan bukan hanya diukur kuantitas gula, tetapi juga kualitas dan kesinambungan," kata Khofifah.


Khofifah mengatakan, Jawa Timur adalah penghasil gula tertinggi di Indonesia. Produksi tebu Jawa Timur pada 2024 mencapai 16,69 juta ton dari 238.135 hektare, atau setara 50 persen dari total produksi nasional.


Dari jumlah tersebut, dihasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih. Angka ini menegaskan posisi Jawa Timur sebagai kontributor utama bagi pasokan gula nasional, dengan rata-rata kontribusi sekitar 50 persen secara tahunan.


"Kita ingin petani tebu naik kelas, dari buruh ladang menjadi pengusaha pangan yang tangguh dan bermartabat," ujarnya.


KURsus tersebut memiliki suku bunga tetap 6 persen dan mendukung pembiayaan ulang bagi peremajaan kebun serta adopsi varietas unggul yang bisa meningkatkan rendemen dari 7 persen menjadi 8 hingga 9 persen.


"Kepada Bank Jatim yang mempelopori berjalannya KUR khusus ini, diharapkan prosedur penyaluran KUR dapat berlangsung cepat, transparan, dan tepat sasaran, sehingga tidak ada petani yang tertinggal," ucap Khofifah.

× Image