Bank Jatim Ajak UMKM Binaan Ikuti Misi Dagang Di Bali
SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengirimkan UMKM binaannya untuk mengikuti misi dagang yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Denpasar, Bali.
Keikutsertaan UMKM binaan Bank Jatim tersebut dimaksudkan untuk mendorong memperluas jaringan pasar. Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan.
"Kami sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya. Salah satu misi Bank Jatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM binaan untuk memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan," kata Busrul.
UMKM binaan Bank Jatim yang diikutsertakan dalam misi dagang tersebut antara lain produk keripik sayur dari UKM Ina Chips. Kemudian, produk tas rajut dari UKM Raci Craft, produk kopi luwak dari UKM Kopi Luwak Dampit, produk kerajinan tangan dari UKM Silhouette Crochet, dan produk tas kulit dari UKM Shailza Collection.
"Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus, sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional," ujarnya.
Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali telah mencatatkan sejarah baru dalam raihan misi dagang. Dimana, acara yang menyatukan para pelaku usaha dari kedua provinsi ini sukses mencatatkan transaksi lebih dari Rp 425 miliar.
"Bali menjadi provinsi tujuan pertama misi dagang di 2024. Kami senang karena semangat pelaku usaha sangat tinggi dan ini merupakan rekor tertinggi transaksi selama ini," kata Adhy.
Dalam misi dagang ini, Jawa Timur menjual komoditas senilai Rp 301,19 miliar. Komoditas yang dijual antara lain pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok, dan mesin TTG. Selain itu, juga ada daging beku, beras, daging bebek, produk fashion, daging sapi, fillet dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.
Adapun Jawa Timur membeli komoditas dari Bali senilai Rp 123,8 miliar. Meliputi kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa.