Home > Senggang

Fenomena Cek Khodam Online, Inilah Konsep Dan Asal-Usul Khodam

Khodam bisa berkaitan dengan konsep budaya Jawa yaitu Kakang Kawah Adi Ari-Ari
Tangkap layar siaran langsung cek khodam online
Tangkap layar siaran langsung cek khodam online

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Fenomena cek khodam online masih menjadi hiburan bagi masyarakat, khususnya mereka pengguna media sosial TikTok.

Fenomena cek khodam online menjadi ramai ketika ada salah satu pengguna TikTok melakukan siaran langsung dan menebak khodam penonton yang menuliskan namanya di kolom komentar.

Dosen Ilmu Budaya Universitas Airlangga (Unair) Puji Karyanto mengatakan, secara keilmuan, fenomena cek khodam online tidak perlu direspon secara reaktif.

Fenomena cek khodam online, kata dia, berbeda dengan kepercayaan masyarakat tentang khodam.

"Fenomena ini tidak perlu direspon secara reaktif. Namun, perlu diketahui oleh publik bahwa cek khodam online ini sangat berbeda dengan kepercayaan masyarakat tentang khodam," kata Puji, Rabu (10/7/2024).

Pria yang akrab disapa Ki Puji itu pun menjelaskan, dalam beragam tradisi di Nusantara, termasuk pada narasi agama agung, cerita tentang adanya penjaga diri atau khodam merupakan sesuatu yang niscaya dan menjadi kepercayaan masyarakat.

Dalam konteks budaya Nusantara juga diceritakan banyak orang hebat di masa lalu menjadi sakti karena memiliki khodam.

"Budaya Nusantara menceritakan, orang-orang hebat pada zaman dahulu biasa menjadi sakti karena memiliki dua hal. Pertama yaitu kekuatan internal seperti olah kanuragan, dan memiliki penjaga tak terlihat yang senantiasa menjaga dirinya," ujar Ki Puji.

Khodam juga bisa berkaitan dengan konsep budaya Jawa yaitu “Kakang Kawah Adi Ari-Ari” yang memiliki makna bahwa manusia lahir ke dunia tidak sendirian.

Manusia dalam kepercayaan Jawa memiliki saudara tua yang disebut Kakang Kawah dan saudara muda yang disebut Adi Ari-Ari.

Konsep itu, lanjut Ki Puji, menunjukkan bahwa dalam kepercayaan Jawa, kelahiran manusia selalu berdampingan dengan entitas lain yang senantiasa mendampingi dan menjaga dirinya.

"Untuk merepresentasikan kepercayaan ini, biasanya masyarakat Jawa membuat bubur merah dan bubur putih sebagai lambang saudara muda dan saudara tua dalam Upacara Tingalan," ucap Ki Puji.

Ki Puji berpesan, masyarakat harus bijak dalam menyikapi setiap fenomena yang ada di sekitar. Jika dalam konteks cek khodam online, bisa dikatakan bahwa itu hanyalah sebuah budaya pop yang berkembang di masyarakat.

"Saya yakin anak-anak muda sekarang sudah cerdas dalam melihat fenomena yang ada di masyarakat kita. Cek khodam online itu hanyalah permainan biasa, jadi tidak usah ditanggapi dengan serius," kata Ki Puji.

Namun, lanjut Ki Puji, jika menyangkut tentang konsep khodam yang menyangkut kepercayaan, harus disikapi dengan bijaksana. Bagi orang yang percaya tentang adanya khodam, maka harus dihargai sebagai kepercayaan.

"Lalu, bagi orang yang tidak percaya, juga diberikan ruang dengan menghargai pendapatnya dengan baik," ujarnya.

× Image