Insiden Penembakan Disebut Naikkan Popularitas Donald Trump Di AS
SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Insiden penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut memiliki pengaruh terhadap jalannya Pilpres AS yang akan diselenggarakan beberapa bulan mendatang.
Penembakan Donald Trump terjadi saat yang bersangkutan melakukan kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/07/2024). Beruntung, peluru yang dilesakkan tersebut hanya mengenai telinga kanan Trump.
Pakar hubungan internasional Universitas Airlangga (Unair) Agastya Wardhana menyebut, peristiwa tersebut sangat menguntungkan Capres dari Partai Republik itu untuk menaikkan popularitasnya.
"Penembakan kemarin bisa menjadi momentum yang menentukan jalannya Pilpres AS tahun ini. Sangat susah kalau kita berargumen penembakan kemarin tidak membantu untuk menaikan popularitas Trump. Setelah penembakan terjadi, banyak orang kemudian semakin terang-terangan mendukungnya," kata Agas, Rabu (24/7/2024).
Agas menambahkan penembakan terhadap Trump bisa meningkatkan peluangnya untuk memenangkan Pilpres AS. Namun, hal itu juga tergantung bagaimana tim kampanye Trump memanfaatkan momentum tersebut.
"Trump tidak ngapa-ngapain pun dia akan menang. Di Amerika, popularitas itu sangat penting buat menang Pilpres, sama kayak di Indonesia. Entah orang suka atau tidak suka dia itu urusan lain. Poin pentingnya adalah orang-orang sekarang semakin memperbincangkan Trump," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Agas kasus penembakan tersebut tidak akan mengubah pandangan Trump terhadap penggunaan senjata api. Baik Trump maupun Partai Republik sama-sama memiliki nilai untuk mempertahankan amandemen kedua konstitusi AS. Dimana setiap warga berhak untuk memiliki senjata api.
"Mantan presiden dan keluarganya pun berhak mendapatkan pengawalan secret service sampai ia meninggal. Tidak hanya itu, calon presiden yang melakukan kampanye juga dapat dikawal oleh secret service," ucapnya.