Home > Regional

Lima Jenazah Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al-Khoziny Belum Teridentifikasi

Jumlah yang teridentifikasi sebanyak 58 korban
Petugas mengangkut kantong jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo (ilustrasi). FOTO: Basarnas Surabaya
Petugas mengangkut kantong jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo (ilustrasi). FOTO: Basarnas Surabaya

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki mengungkapkan, masih ada lima kantong jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo yang belum teridentifikasi.


Dari 63 kantong jenazah yang ada, tim gabungan telah berhasil melakukan identifikasi 58 korban.
Jumlah tersebut pun cocok dengan data keluarga korban yang melaporkan anaknya hilang setelah tragedi ambruknya bangunan ponpes yang menewaskan 67 korban.


"Masih tersisa lima orang yang belum ditemukan ya dan di kamar jenazahnya kami masih ada lima kantong jenazah," ujarnya di Surabaya, Selasa (14/10/2025).


Kusnan menjelaskan, pada 14 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi empat kantong jenazah yang terdiri dari tiga jenazah dan satu body part.


Empat kantong jenazah cocok dengan tiga nomor antemortem. Yaitu kantong jenazah dengan nomor posmortem RSBB 029 teridentifikasi melalui DNA dan medis cocok dengan nomor antemortem 002 sebagai Ubay Dinhaiazkal Askia (15) dengan alamat Dusun Batoporo Timur, Kedungdung, Sampang.


Kemudian kantong jenazah dengan nomor posmortem RSPB 036 teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti barang kepemilikan cocok dengan nomor antemortem 063 sebagai M. Muhfi Alvian (16) dengan alamat Perum The Sun Village C 14, RT 014 RW 003, Damarsi, Buduran, Sidoarjo.


Selanjutnya, kantong jenazah dengan nomor posmortem RSBP 053 dan juga posmortem RSBP 056 dan posmortem RSBP 062 merupakan satu identitas teridentifikasi melalui DNA medis dan properti barang kepemilikan cocok dengan nomor antemortem 033 sebagai Abdul Halim (16) dengan alamat Bulak Banteng Madya 10/14, RT 001 RW 009, Sidotopo Wetan, Kenjeran, Kota Surabaya.


Terakhir ada kantong jenazah yang cocok dengan PM RSB BP 035B teridentifikasi melalui DNA cocok dengan korban yang masih hidup, atas nama Nur Ahmad Ramatulloh.


"Untuk body part itu yang dilakukan diamputasi kami lakukan tes DNA juga. Jadi nanti tergantung keluarganya apakah nanti diambil atau kami yang ngirim ke sana. Ini kan orangnya masih hidup juga. Jadi sudah teridentifikasi," ujarnya.

× Image