Bank Jatim Upayakan Peningkatan Kesejahteraan PMI
SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tentang pemanfaatan dan pertukaran data Kredit Usaha Rakyat (KUR) penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara online.
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono menjelaskan, ruang lingkup perjanjian ini meliputi pemanfaatan data PMI berupa data calon PMI yang telah melakukan permohonan pengajuan KUR penempatan PMI yang memenuhi persyaratan dalam database Sisko P2MI yang dimiliki BP2MI.
Perjanjian juga mencakup pemanfaatan data hasil validasi permohonan KUR penempatan PMI yang dimiliki Bank Jatim, pelaporan pelaksanaan KUR penempatan PMI yang dimiliki Bank Jatim yang terdiri dari executive summary dan data detail, serta penyediaan daftar P3MI yang telah bekerja sama dengan Bank Jatim untuk penempatan PMI oleh P3MI.
"Kami dari Bank Jatim sangat support untuk pekerja migran. Sebab, wilayah Jawa Timur memiliki kantong-kantong yang luar biasa untuk penempatan PMI," kata Arief, Sabtu (14/9/2024).
KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada calon PMI dan atau calon pekerja magang di luar negeri yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
Arief berharap, kerja sama yang dijalin bisa menjadi ikhtiar yang baik bagi kedua belah pihak demi kesejahteraan PMI. "Sehingga ketika kita memberikan penyaluran KUR ke PMI itu sudah memiliki payung hukum yang jelas," ujar Arief.
Arief menambahkan, dengan KUR Bank Jatim, beban para PMI bisa lebih ringan karena mereka sudah tidak perlu lagi menjual harta benda atau pinjam ke rentenir untuk memenuhi kebutuhan. Ia pun menegaskan berkomitmen Bank Jatim untuk terus mendorong supaya KUR PMI ini dapat diakselerasi dan dioptimalkan penyalurannya.
"Sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh khalayak yang lebih luas. Semua ini dilakukan demi menjaga pahlawan devisa Indonesia agar mendapatkan penghidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarga," ucapnya.
Sekretaris Utama BP2MI Rinardi menjelaskan, munculnya program KUR Penempatan PMI didasari semangat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi PMI dan keluarganya di Indonesia. Langkah tersebut juga diakuinya sebagai upaya mengurangi ketergantungan PMI pada pinjaman informal yang berisiko tinggi.
Pemerintah, lanjut Rinardi, terus berupaya mendorong penggunaan KUR sebagai opsi pembiayaan prioritas bagi calon PMI yang membutuhkan pembiayaan murah dan tidak memberatkan.
"Semoga ke depannya kami dapat terus bekerja sama demi kesejahteraan ekonomi dan pertumbuhan devisa di Indonesia," kata dia.