Bank Jatim Tanda Tangani MoU dengan Pemkab Bojonegoro dan Universitas Hayam Wuruk Perbanas
BOJONEGORO -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkab Bojonegoro tentang elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan terus berkembang cepat. Bank Jatim, kata dia, memang dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi di bidang perbankan guna memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat, desa, dan pemerintah kabupaten.
"Maka dari itu, kami saat ini sedang agresif mengimplementasikan elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk di Bojonegoro," kata Busrul.
Menurut Busrul, dengan adanya implementasi elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah dan optimalisasi penerimaan daerah di Kabupaten Bojonegoro diharapkan dapat mempercepat penyerapan produk dan layanan digital Bank Jatim. Hal itu juga merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Jatim terhadap keberhasilan implementasi program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Pemerintah Kabupaten Bojonegoro merupakan nasabah existing Bank Jatim Cabang Bojonegoro dengan total kelolaan DPK per awal Agustus 2024 mencapai Rp 4,1 triliun dan memiliki 8.677 Noa dari fasilitas Kredit Multiguna di Bank Jatim Cabang Bojonegoro," ujarnya.
Busrul juga menerangkan, fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman (lending) untuk berbagai tujuan. Oleh sebab itu, Bank Jatim berharap sinergitas dengan Pemkab Bojonegoro untuk sistem pengelolaan keuangan umum daerah serta penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah dapat terus terjalin dengan baik.
"Semoga Bank Jatim Cabang Bojonegoro dapat terus bersinergi berjalan beriringan dengan program yang dijalankan Pemkab Bojonegoro selaku shareholder untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan potensi daerah," ucapnya.
Bank Jatim juga telah menandatangani MoU dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas tentang kerja sama layanan jasa keuangan dan penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi dan pengembangan SDM. Bertempat di Universitas Hayam Wuruk Perbanas, MoU tersebut diteken oleh SEVP Korporasi, Sindikasi, dan Kelembagaan Bank Jatim Koerniawan Prijambodo dan Rektor Universitas Hayam Wuruk Perbanas Yudi Sutarso.
Rencana kerja sama yang dilakukan antara Bank Jatim dengan Universitas Hayam Wuruk Perbanas ini mencakup banyak hal. Antara lain di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan serta pemberdayaan sumber daya manusia.
"Selain itu, kami juga berencana melakukan sinergi di bidang layanan jasa keuangan di antaranya dalam bentuk pelayanan pembukaan rekening bank serta pembiayaan," kata Busrul.
Menurut Busrul, potensi yang bisa dikembangkan antara Universitas Hayam Wuruk Perbanas dengan Bank Jatim cukup luas. Salah satunya, ada peluang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dari giro dan deposito. Kemudian pembiayaan kredit multiguna dan konsumtif lainnya untuk karyawan Universitas Hayam Wuruk Perbanas, pembiayaan kredit investasi dan kredit modal kerja di Universitas Hayam Wuruk Perbanas, dan layanan payroll kepada pekerja Universitas Hayam Wuruk Perbanas.
Di samping itu juga ada potensi pembukaan rekening tabungan mahasiswa Universitas Hayam Wuruk Perbanas di Bank Jatim, fasilitas pembayaran UKT mahasiswa melalui QRIS dan virtual account Bank Jatim, hingga program pengembangan SDM bagi karyawan Bank Jatim.
"Kami yakin dengan adanya kolaborasi ini dapat membawa manfaat yang positif bagi kedua belah pihak. Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Bank Jatim untuk mendukung sektor pendidikan agar memperoleh layanan perbankan yang mudah dan inovatif," ucapnya.