Home > Ekonomi

Masuki Musim Hujan, Pemkot Surabaya Mulai Antisipasi Banjir

Salah satunya dengan mengoptimalkan rumah pompa
Petugas dari DSDABM Kota Surabaya melakukan pengerukan saluran untuk mengantisipasi banjir
Petugas dari DSDABM Kota Surabaya melakukan pengerukan saluran untuk mengantisipasi banjir

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya banjir. Langkah tersebut dilakukan salah satunya dengan mengoptimalkan rumah pompa hingga melakukan normalisasi dan pembersihan saluran.


Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, ujung tombak penanganan banjir terletak pada optimalisasi rumah pompa yang tersebar di 76 lokasi di seluruh wilayah Kota Pahlawan.


"Ujung tombak kita ada di rumah pompa. Saat ini, kita memiliki 76 rumah pompa yang tersebar di berbagai titik. Setiap rumah pompa memiliki antara 3 hingga 7 unit pompa, dengan kapasitas minimal 3 meter kubik," kata Syamsul, Kamis (24/10/2024).


Selain pompa utama, Syamsul mengungkapkan, setiap rumah pompa juga dilengkapi pompa kecil untuk mengatasi lumpur. Langkah ini diharapkan dapat membantu mencegah genangan air secara lebih efektif.


"Jadi itulah mengapa di Surabaya, kalau ada genangan Insya Allah tidak sampai menginap," ujarnya.


Bahkan, kata Syamsul, sebelum hujan turun, tim DSDABM Surabaya sudah memulai langkah preventif dengan mengosongkan saluran air melalui pompa.


"Begitu langit mulai mendung, kami segera mengosongkan saluran-saluran melalui rumah pompa, dan airnya dibuang ke laut. Ketika hujan turun, air akan langsung masuk ke saluran yang sudah kosong," ucapnya.


Selain pengoperasian rumah pompa, pihaknya juga melakukan pengerukan atau normalisasi saluran, baik primer maupun sekunder selama musim kemarau. Pengerukan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas saluran, sehingga air dapat mengalir dengan lancar saat hujan datang.


"Jadi kapasitas saluran juga mempengaruhi. Makanya ketika musim kemarau kita lakukan pengerukan-pengerukan saluran," kata dia.


Syamsul kembali menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Meski pengerukan saluran tersier di wilayah permukiman menjadi tanggung jawab warga, namun Pemkot Surabaya tidak menutup mata.


"Kami siap membantu warga yang ingin melakukan kerja bakti di wilayahnya. Jika ada lokasi yang sulit, seperti gorong-gorong, kami akan kirimkan personel untuk membantu," kata dia.


Selain itu, DSDABM juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan perantingan pohon. Langkah ini sebagai antisipasi angin kencang yang sering menyertai saat hujan deras.


"Teman-teman DLH juga sudah mulai memangkas pohon-pohon yang berisiko agar aman saat musim hujan," ujar Syamsul.


Syamsul pun mengajak warga Surabaya untuk turut menjaga kebersihan saluran dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Saya yakin warga Surabaya yang memiliki rasa cinta terhadap kota ini tidak akan membuang sampah di saluran," ucapnya.

× Image