UUS Bank Jatim Raih Tiga Penghargaan Sekaligus Dari BPKH
SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim meraih tiga penghargaan sekaligus dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam ajang Annual Meeting dan Awarding Mitra Penghimpunan BPKH tahun 2024. Penghargaan yang diperoleh yaitu sebagai BPS/BPIH Pendaftar Haji Muda Terbaik nomor 1 (kategori BPD-UUS), BPS/BPIH Pendaftar Haji Terbaik nomor 2 (kategori BPD-UUS), dan rewarding umroh pencapaian terbaik semester dua (kategori BPD).
Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah mengatakan, seluruh pencapaian itu menandakan keseriusan Bank Jatim dalam melayani pendaftaran haji melalui UUS di seluruh jaringan kantor dan layanan syariah.
"Penghargaan ini sekaligus juga menjadi dorongan semangat kami untuk senantiasa melakukan inovasi jasa layanan perbankan syariah terbaik kepada masyarakat," kata Umi.
Umi menerangkan, UUS Bank Jatim saat ini telah memiliki beragam produk dan layanan perbankan syariah untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah, khususnya pelayanan tabungan haji.
UUS Bank Jatim juga diakuinya tengah agresif mendorong pendaftaran haji muda, khususnya untuk generasi milenial. Melalui gerakan haji muda ini, anak-anak muda dapat memiliki perencanaan keuangan yang matang untuk berhaji.
"Siapa pun boleh bermimpi apa saja, termasuk bermimpi naik haji di usia muda. Jadi jangan takut karena Bank Jatim akan selalu support," ujar Umi.
Untuk mempermudah generasi milenial mempersiapkan diri berangkat haji, UUS Bank Jatim memiliki produk Tabungan Haji iB Amanah yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan anak muda. Tabungan Haji iB Amanah merupakan simpanan dalam mata uang IDR yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dan dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi haji (regular) dengan sistem setoran bebas atau bulanan. Akad yang digunakan adalah Mudharabah Mutiaqah.
Keunggulannya pun banyak. Salah satunya yaitu proses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah karena UUS Bank Jatim terkoneksi secara online dengan Siskohat (Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu).
Kepala BPKH Fadlul Imansyah menekankan pentingnya inovasi dalam layanan keuangan syariah untuk mempermudah proses pendaftaran haji. Menurutnya, banyaknya jamaah antre merupakan peluang sekaligus tantangan bagi ekosistem perhajian.
"Apabila kita lihat data BPS tahun 2023, ada 17 juta dari 210 juta umat Muslim Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk menunaikan ibadah haji. Namun baru 0,31 persen yang sudah terdaftar sebagai calon jamaah haji," ucapnya.
Dari sisi bisnis, kata dia, hal ini tentu menjadi pangsa pasar yang besar untuk digarap BPS BPIH. Namun di sisi lain, antrean haji yang mencapai 5,4 juta orang membuat waktu tunggu berangkat ke tanah suci bertambah menjadi 25-30 tahun.
"Inilah yang perlu kita carikan solusinya, untuk membantu umat Muslim Indonesia melaksanakan Rukun Islam kelima melalui produk dan layanan perbankan syariah. BPKH akan terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi layanan keuangan melalui seamless process setoran awal haji agar lebih mudah, cepat, transparan, dan aman," kata Fadlul.