Home > Regional

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Jatim Lakukan Modifikasi Cuaca Hingga 22 Desember

Modifikasi cuaca dilakukan dengan menggunakan pesawat Cesna Karavan 208B nomor registrasi PKSNN
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (berbatik) meninjau pesawat Cesna yang digunakan untuk modifikasi cuaca
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (berbatik) meninjau pesawat Cesna yang digunakan untuk modifikasi cuaca

SEKITARSURABAYA.COM, SIDOARJO -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan, pihaknya telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi di tengah puncak musim penghujan. Modifikasi cuaca di Jatim dilaksanakan mulai 18-22 Desember 2024.


"Alhamdulillah di Jatim sistem kesiapsiagaan sudah bagus. Holistik dan relawan sudah baik. Ditambah kita sedang melakukan OMC sampai 22 Desember nanti," kata Adhy, Jumat (20/12/2024).


Adhy juga telah meninjau secara langsung pesawat Cesna Karavan 208B nomor registrasi PKSNN yang digunakan untuk OMC di Base Ops Lanudal Juanda.


Menggunakan pesawat ini, sebanyak satu ton garam dapur (NaCl) atau kalsium klorida (CaCl2) ditebar Tim OMC di langit perairan Madura.


Dalam pelaksanaannya, OMC menyasar potensi awan yang akan bergerak ke daratan Jawa Timur berdasarkan analisa dari BMKG. Potensi awan inilah yang akan disemai garam dengan pesawat Cesna Karavan 208B tersebut.


"Alhamdulillah teknologi kita sudah maju. Dengan ini, diharapkan debit air hujan bisa berkurang, sehingga nantinya bisa mencegah banjir atau bencana lainnya," ujarnya.


Berdasar data Posko OMC, dalam sehari, kegiatan OMC bisa dilakukan antara 5 hingga 6 sortie. Pada setiap sortie, kegiatan ini berlangsung mulai dari 1,5 hingga 2 jam.


"Mudah-mudahan ini akan membawa dampak signifikan bagi masyarakat terutama di daerah-daerah rawan bencana," ucap Adhy.


Berdasarkan ramalan BMKG, pada 20-21 Desember 2024, sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur diperkirakan akan dilanda hujan sedang hingga lebat yang berpotensi diikuti petir dan angin kencang.


Di antaranya adalah Kota Blitar, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Gresik, Bojonegoro, Lumajang, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Tuban, Sidoarjo,Pamekasan, serta Sumenep.


"Hujan itu anugerah. Tapi kita tidak pernah tahu persis seberapa besar intensitas dan dampaknya. Maka dari itu, saya minta kesiapsiagaan terus ditingkatkan," kata Adhy.

× Image