Masyarakat Jatim Diminta Waspadai Cuaca dan Potensi Bencana pada Puncak Arus Mudik Lebaran

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat mewaspadai cuaca buruk dan bencana hidrometeorologi pada puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025.
Pasalnya, meskipun mulai masuk musim pancaroba, masih terdapat beberapa daerah di Jatim yang memiliki curah hujan kategori tinggi, seperti Pacitan, Ngawi, Mojokerto, Magetan, Ponorogo, Nganjuk, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
"Daerah wisata supaya kehati-hatiannya ditingkatkan. Karena dari BMKG juga mengimbau beberapa titik yang perlu diwaspadai. Maka tolong masyarakat mengikuti aturan yang sudah ditentukan," kata Khofifah, Minggu (16/3/2025).
Khofifah juga meminta kesiapan pos pelayanan kesehatan di titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Ia menginstruksikan bupati atau wali kota dan jajaran Forkopimda di daerah agar bisa memastikan ada Puskesmas maupun layanan kesehatan yang terkoneksi dan buka 24 jam.
"Fasilitas kesehatan harus dikuatkan. Karena kebanyakan korban kecelakaan meninggal karena terlambatnya pertolongan pertama. Maka Puskesmas harus tetap buka untuk memberikan pertolongan pertama ini," ujarnya.
Terkait pengamanan arus mudik, Polda Jatim bakal menggelar Operasi Ketupat Semeru 2025 yang berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Ada sebanyak 15.231 personel yang dilibatkan dengan rincian, 9.458 personel Polda Jatim dan jajaran, 1.404 personel TNI, dan 5.369 personel dari stakeholder lainnya.
"Intinya kehati-hatian kita semua, kerja sama kita semua, kolaborasi dan komunikasi kita harus nyambung satu dengan yang lain," kata Khofifah.