Home > Ekonomi

Bank Jatim Ajarkan Siswa di Banyuwangi Bijak Mengelola Keuangan

Menggelar kick off peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional bagi pelajar
Kick off Bulan Literasi Keuangan Nasional di Banyuwangi
Kick off Bulan Literasi Keuangan Nasional di Banyuwangi

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menggelar kick off peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional bagi pelajar. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar di Banyuwangi.


Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono menjelaskan, ada 1.000 siswa yang dibukakan rekening di Bank Jatim pada peringatan bulan literasi keuangan di Banyuwangi ini.


Arief mengatakan, kegiatan ini menjadi penting mengingat literasi keuangan adalah cara mengelola dan mengambil keputusan yang bijak terkait keuangan, seperti anggaran, tabungan, investasi, dan produk keuangan lainnya secara sehat.


"Dengan adanya kegiatan ini, kami ingin mengajarkan kepada para pelajar untuk giat menabung sejak dini, mengelola keuangan dengan bijak, dan menerapkan finansial yang lebih baik. Untuk selanjutnya mereka akan mendapatkan pendampingan serta workshop berkelanjutan," kata Arief, Sabtu (10/5/2025).


Arief mengatakan, para pelajar sudah harus diajarkan sejak dini untuk menabung dan mengatur keuangan. Salah satunya lewat Tabungan Simpel Bank Jatim. Ia berharap, ke depannya tingkat inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar bisa terus meningkat.


"Sejalan dengan program dari OJK, kami juga terus aktif mengedukasi masyarakat untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. Sebab, dengan membiasakan anak untuk menabung, maka sama juga mengajarkan mereka untuk menghargai sebuah proses," ujarnya.


Selain itu menurutnya, budaya menabung bukan hanya akan menjadi kebiasaan, tapi juga investasi dalam keberlangsungan generasi muda ke depan. Budaya tersebut diyakininya bisa menjadi pintu bagi generasi muda untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mewujudkan generasi yang inklusif.


"Program literasi keuangan ini tidak hanya menyasar para pelajar saja namun juga dapat menyasar berbagai elemen masyarakat," ucap Arief.


Kepala OJK Jember, Muhammad Mufid mengatakan, kick off dari Banyuwangi ini menjadi yang pertama kali dan akan dilanjutkan ke daerah lainnya se-Indonesia.


"Melalui program ini, para siswa sekolah di Kabupaten Banyuwangi akan dikenalkan dengan literasi keuangan. Literasi keuangan perlu diajarkan kepada anak sekolah sejak dini, salah satu caranya dengan mulai menyisihkan uang jajan untuk menabung," kata dia.


Ia berharap pelajar bisa konsisten menabung dan menggunakan uangnya dengan tepat. Maka dari itu OJK akan terus berupaya membangun ekosistem tersebut.


"Seperti gurunya dan orang tuanya juga akan mendapat dukungan literasi keuangan," tambah Mufid.


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi upaya OJK bersama Bank Jatim yang telah melakukan edukasi literasi keuangan sejak dini pada generasi muda Banyuwangi.


"Literasi keuangan menjadi bagian pendidikan yang penting untuk bekal masa depan anak. Ini juga menjadi bentuk nyata pentingnya kolaborasi dan keterlibatan banyak pihak dalam dunia pendidikan termasuk lembaga keuangan dan perbankan," ujarnya.


Ipuk menambahkan, literasi keuangan sejak dini akan membantu pelajar melakukan pengelolaan keuangan dengan lebih bijak. Tidak hanya membentuk kebiasaan menabung, tapi juga bisa menghindari sikap konsumtif.


"Dengan mengenal literasi keuangan, anak-anak mulai dibiasakan merencanakan masa depan finansial yang lebih baik. Selain itu mereka juga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan pengelolaan keuangan yang saat ini marak terjadi seperti judi daring dan lainnya," ucapnya.

× Image