Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak: Hadir di Hari Pertama Sekolah Bukan Sekadar Formalitas

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Hari pertama sekolah kerap dipenuhi rasa cemas sekaligus antusias. Bagi sebagian anak, ini adalah momen yang menegangkan.
Namun, siapa sangka, kehadiran seorang ayah di hari pertama sekolah bisa memberi dampak besar terhadap perkembangan emosional dan akademik anak?
Mengapa Kehadiran Ayah Begitu Penting?
Psikolog Universitas Airlangga (UNAIR), Nur Ainy Fardana Nawangsari menerangkan, peran ayah dalam tumbuh kembang anak sangat khas dan tidak tergantikan oleh ibu.
"Ada dimensi psikologis tertentu yang hanya bisa diisi oleh figur ayah. Saat ayah terlibat dalam momen penting seperti hari pertama sekolah, anak akan merasa lebih percaya diri dan tenang," kata Nur Ainy, Senin (21/7/2025).
Lebih jauh, keterlibatan ayah di masa-masa awal sekolah menurutnya dapat memperkuat ikatan emosional antara anak dan ayah, yang selama ini seringkali kurang mendapat sorotan jika dibandingkan dengan peran ibu.
Dampak Nyata Keterlibatan Ayah terhadap Anak
Mengacu pada hasil studi yang dilakukan pada 2025, Nur Ainy mengungkapkan bahwa 43% anak yang diasuh oleh ayah yang aktif terlibat menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik yang lebih baik.
Dimana 30% di antaranya memiliki kecerdasan emosional dan kekuatan sosial yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, kehadiran ayah tidak hanya menenangkan, tetapi juga membentuk karakter, kepercayaan diri, dan sikap sosial anak dalam jangka panjang.
"Seorang ayah adalah panutan. Anak-anak melihat ayah sebagai sosok yang memberi arahan, bukan hanya perlindungan. Dari sanalah tumbuh rasa percaya diri dan nilai-nilai hidup," ujar Nur Ainy.
Lebih dari Sekadar Hari Pertama
Meski momen mengantar anak di hari pertama sekolah memiliki nilai simbolis yang kuat, Nur Ainy menekankan pentingnya konsistensi dalam keterlibatan ayah sepanjang tahun ajaran.
Tidak harus hadir setiap hari, namun cukup dengan menunjukkan perhatian—baik melalui komunikasi hangat, mendengarkan cerita anak sepulang sekolah, hingga berdiskusi ringan soal pelajaran.
"Keterlibatan emosional orang tua, terutama ayah, sangat berpengaruh dalam membangun kedekatan dan kepercayaan diri anak. Konsistensi lebih penting daripada intensitas," ucapnya.