Home > Umum

Ogah Naikkan PBB untuk Dongkrak PAD, Pemkot Surabaya Pilih Cara Ini

Pilih optimalkan pajak daerah lain
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. FOTO: Humas Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. FOTO: Humas Pemkot Surabaya

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Saat sejumlah daerah di Indonesia menaikkan PBB secara ugal-ugalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan tidak mengambil langkah serupa dalam upaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Salah satu daerah yang tengah menjadi sorotan publik akibat kenaikkan PBB yang mencapai 250 persen adalah Kabupaten Pati. Kebijakan itu pun memicu reaksi dari warga setempat yang melakukan demo besar-besaran.


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan PBB di Kota Pahlawan tahun 2025 tidak mengalami kenaikan. Menurutnya, cara yang lebih adil dan berkelanjutan adalah mengoptimalkan pajak daerah lain dengan menekankan kejujuran para pelaku usaha dalam melaporkan kewajibannya.


“Kalau kami tidak menaikkan PBB, maka orang yang punya kewajiban harus jujur membayar. Contoh pajak restoran atau hotel, jumlahnya berapa ya disampaikan, jangan dikurangi,” kata Eri, Sabtu (16/8/2025).


Eri menegaskan, pajak yang dibayarkan masyarakat digunakan sepenuhnya untuk pembangunan Surabaya, termasuk program pro-rakyat seperti sekolah gratis, bantuan warga miskin, hingga perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu).


“Kalau tidak ada kejujuran, maka sulit kita menyelesaikan kemiskinan,” ujarnya.


Ia menyebut, setiap kepala daerah punya strategi masing-masing untuk meningkatkan PAD, salah satunya dengan menaikkan PBB. Namun Pemkot Surabaya bersama DPRD memilih jalan berbeda dengan mengandalkan skema pembiayaan alternatif agar masyarakat tidak terbebani.


“Kalau hari ini kita membiayai (infrastruktur), itu lebih murah dibanding tiga tahun ke depan. Maka, lebih baik kita kerjakan sekarang tanpa harus memberatkan warga dengan kenaikan PBB,” jelasnya.


Menurut Eri, pembangunan infrastruktur memang sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian. Namun, menaikkan PBB untuk mendongkrak PAD bukan satu-satunya jalan.


“Tidak bisa bergerak ekonominya secara dahsyat tanpa dibantu infrastruktur,” tegasnya.


Sebagai gantinya, ia mendorong optimalisasi PAD lewat kejujuran pelaporan pajak restoran, parkir, dan hotel.


“Banyak inovasi yang bisa kita lakukan. Surabaya bergerak melalui Kampung Pancasila. Intinya gotong royong, yang mampu membantu yang lemah,” pungkasnya.

× Image