Home > Regional

Bus Trans Jatim Koridor VII Resmi Beroperasi, Dukung Konektivitas Antarwilayah di Lamongan

Gratiskan layanan hingga 13 Oktober 2025
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjajal kenyamanan Bus Trans Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjajal kenyamanan Bus Trans Jatim

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Bus Trans Jatim Koridor VII Terminal Lamongan-Dukun Gresik-Terminal Paciran. Peluncuran ini menjadi kado istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.


"Layanan ini mampu memberikan rasa aman, nyaman, kepastian waktu, harga yang terjangkau, serta integrasi antar koridor yang mendukung konektivitas antarwilayah," kata Khofifah.


Koridor VII menjadi jalur penghubung strategis antara Paciran, kemudian Dukun Gresik, Karanggeneng, Sukodadi dan menuju ke Terminal Lamongan dan sebaliknya melintasi kawasan pendidikan, perdagangan, dan pesisir yang selama ini membutuhkan akses transportasi terintegrasi.


Dengan panjang rute mencapai 46,6 kilometer, layanan ini akan dioperasikan oleh 15 unit bus, terdiri atas 14 unit operasional dan 1 unit cadangan.


Nama yang diusung dalam Koridor VII, yakni Trans Jatim Sunan Drajat, memiliki nilai spiritual dan historis. Artinya, layanan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya di momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur.


"Peringatan Hari Jadi ke-80 momentum bagi kita berbenah, berinovasi serta memperkuat kolaborasi dalam membangun Jawa Timur yang lebih maju, inklusif dan sejahtera," ujar Khofifah.


Bus akan beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, melayani perjalanan pagi hingga malam bagi para pekerja, pelajar, dan santri yang membutuhkan mobilitas cepat menuju pusat kota.


Untuk menunjang kenyamanan dan aksesibilitas, 71 titik rambu dan shalter disiapkan di lokasi-lokasi strategis. Halte tersebut dirancang untuk menjangkau area layanan publik, kawasan pendidikan, dan titik-titik ekonomi lokal, sehingga masyarakat lebih mudah mengakses transportasi massal tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi.


Selain itu, pemerintah juga memastikan perbaikan infrastruktur jalan di sepanjang rute koridor agar operasional berjalan lancar dan aman. Trans Jatim Koridor VII mengusung konsep transportasi ramah kantong.


Tarifnya ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar serta santri. Penumpang cukup menunjukkan kartu identitas atau seragam sekolah/pesantren untuk mendapatkan tarif khusus.


“Tak hanya murah, sistem pembayarannya pun mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat bisa membayar dengan non-tunai melalui QRIS atau e-money, mendukung gerakan digitalisasi layanan publik di Jawa Timur. Layanan Trans Jatim Koridor VII ini akan digratiskan hingga 12 Oktober 2025,” ucapnya.


Khofifah juga mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan angkutan feeder atau penghubung dari desa, perumahan, maupun lokasi-lokasi fasilitas umum yang belum terjangkau layanan Trans Jatim.


Dari sisi layanan, kata Khofifah, Bus Trans Jatim terus berkembang dan berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi). Layanan ini tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga membantu mobilitas barang.


Dengan spesifikasi pengiriman barang-barang kecil atau ringan. Tarif yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yakni layanan Ludruk Rp 2.500, layanan Pingitan Rp 3.500 dan layanan Karapan Rp 5.000.


Layanan ini menggunakan skema pengiriman point-to-point yang cepat dan hemat serta mencakup seluruh rute Trans Jatim di semua koridor. Untuk memudahkan pelacakan, pengiriman dapat dipantau melalui fitur terbaru di aplikasi Trans Jatim Ajaib 2.0 yang sudah tersedia bagi masyarakat.


"Saya berharap, layanan angkutan umum seperti ini dapat dicontoh atau diterapkan oleh kabupaten/kota lain dengan melibatkan angkutan eksisting untuk turut melakukan inovasi," kata dia.


Bupati Lamongan Yuhronur Effendi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah karena merespon harapan masyarakat melalui transportasi darat yang terjangkau, berkualitas dan berkeadilan.


"Sistem konektivitas darat yang kuat dan berkelanjutan. Tidak hanya barang dan manusia, melainkan mempercepat pemerataan pembangunan," katanya


Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Yusharto Hutoyungo mengatakan, peluncuran koridor VII Bus Trans Jatim sebagai wujud kolaborasi lintas sektor dalam membangun transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan.


Ia juga mengajak, Provinsi Jatim, kabupaten kota hingga masyarakat bersama-sama menjaga dan mengembangkan transportasi publik.


"Mari jadikan angkutan umum sebagai pilihan utama. Saya yakin dengan kebijakan yang tepat, Jawa Timur bisa menjadi pionir transportasi publik berkelanjutan di Indonesia," kata dia.

× Image