Fenomena Koin Jagat, Kadin Surabaya: Sinyal Perubahan Besar Dalam Perilaku Sosial Dan Ekonomi Masyarakat
SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Berburu Koin Jagat atau Treasure Hunt melalui aplikasi bernama Jagat mendadak booming setelah viral di media sosial.
Dimana banyak anak muda yang berburu Koin Jagat di taman-taman kota, yang lokasinya dapat dilihat melalui aplikasi Jagat. Koin yang didapat disebut-sebut bisa ditukar uang dengan nilai bervariatif. Mulai Rp 300 ribu hingga Rp 100 juta.
Ketua Kadin Surabaya, Ali Affandi memandang fenomena ini tidak hanya sebagai tren digital sesaat, tetapi juga sebagai sinyal dari perubahan besar dalam perilaku sosial dan ekonomi masyarakat.
Aplikasi berbasis peta dengan fitur social map yang memungkinkan interaksi real-time ini mencerminkan bagaimana teknologi terus mengubah cara terhubung dan bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari.
"Namun, seperti halnya setiap inovasi, kita perlu melihat lebih dalam dari sudut pandang ekonomi dan sosial. Apakah fenomena ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan ekonomi digital Indonesia, atau justru berpotensi memunculkan tantangan baru?" kata Andi di Surabaya, Jumat (10/1/2025).
Dari perspektif ekonomi, Andi mengatakan, Jagat menunjukkan potensi besar dalam mempercepat adopsi ekonomi digital berbasis komunitas.
Dengan menggabungkan konsep social networking dan gamification, aplikasi ini berhasil menciptakan pengalaman pengguna yang interaktif dan menarik.
"Konsep Treasure Hunt yang menggunakan Koin Jagat adalah inovasi yang memadukan hiburan dengan aktivitas ekonomi digital. Ini bukan hanya soal mencari koin virtual, tetapi juga menciptakan pola interaksi baru yang memicu partisipasi aktif pengguna," ujarnya.
Bagi dunia usaha, kata Andi, fenomena ini membuka peluang baru untuk pemasaran berbasis lokasi (location-based marketing) dan kolaborasi dengan platform digital.
Pelaku usaha lokal dapat memanfaatkan fitur ini untuk menarik pelanggan dengan strategi promosi yang lebih relevan dan personal. Di Surabaya misalnya, pelaku UMKM dapat menggunakan platform ini untuk menjangkau pelanggan di sekitar mereka secara lebih efektif.
"Namun, ada satu catatan penting. Bagaimana menjaga agar aktivitas ekonomi di platform seperti ini benar-benar menghasilkan nilai ekonomi nyata, bukan sekadar ekonomi spekulatif yang bisa memicu bubble digital," ucap Andi.
Namun dari sisi sosial, aplikasi Jagat menghadirkan tantangan baru dalam menjaga keseimbangan antara dunia digital dan realitas. Fitur social map yang memungkinkan pelacakan lokasi real-time menurutnya dapat mempererat koneksi sosial, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko privasi jika tidak digunakan dengan bijak.
"Ini membutuhkan literasi digital yang memadai agar pengguna memahami batasan dan risiko dari teknologi yang mereka gunakan," kata Andi.
Fenomena Koin Jagat juga memunculkan refleksi tentang perilaku masyarakat dalam ekonomi digital.
"Namun, di sisi lain, kita harus waspada terhadap potensi perilaku spekulatif yang tidak sehat, terutama di kalangan anak muda," ujarnya.