Bank Jatim Bantu Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Asal Ngawi
SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemerintah Kabupaten Ngawi. Bantuan yang diberikan berupa penanganan operasi pemisahan bayi kembar siam yang dilaksanakan di RSUD dr. Soetomo.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersyukur lantaran operasi pemisahan bayi dengan nama Azizah Syafa Arabella dan Azizah Syafa Adelina berjalan lancar. Bayi berusia delapan bulan tersebut berhasil menjalani operasi pemisahan dengan tingkat kesulitan tinggi.
"Sekarang perawatan pasca operasi keduanya dinyatakan selesai dan dikembalikan kepada orang tuanya. Selanjutnya, keduanya akan menjalani kontrol rutin oleh rumah sakit di Ngawi," kata Busrul, Kamis (16/1/2025).
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi kepada RSUD dr. Soetomo yang kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk kasus kembar siam. RSUD dr. Sejak 1975, rumah sakit ini telah menangani 131 pasien kembar siam.
Menurut Adhy, persoalan paling utama dalam operasi pemisahan bayi kembar siam yaitu tingginya pembiayaan operasi. Namun, kata dia, berkat kerja sama antara Pemprov Jatim, Bank Jatim, dan Pemkab Ngawi, seluruh biaya operasi serta perawatan selama tiga setengah bulan dapat ditanggung sepenuhnya.
"Skema pembiayaan seperti ini dapat menjadi contoh bagi provinsi lain. Kami akan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jawa Timur, meskipun tidak tercover oleh BPJS," ujarnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono juga merasa bersyukur atas keberhasilan operasi tersebut. Pihaknya mengapresiasi sinergi antara Pemprov Jatim, RSUD dr. Soetomo, dan Bank Jatim yang menurutnya adalah bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan mereka dan bisa tumbuh normal seperti lainnya," ucapnya.
Direktur RSUD dr. Soetomo, Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa menjelaskan, kasus ini merupakan salah satu operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Operasi dilakukan pada 4 November 2024 dimulai pukul 08.20 WIB dan selesai pada pukul 02.30 WIB.
"Proses tersebut membutuhkan waktu hingga 18 jam 10 menit dengan melibatkan 126 tenaga medis lintas disiplin. Para ahli yang terlibat terdiri dari berbagai bidang, Termasuk ahli bedah anak, ortopedi, neonatologi, dan anestesiologi," kata dia.
Operasi yang dilakukan, lanjut Cita, meliputi area dempet yang mencakup panggul, tulang belakang, dan saraf vital, yang membuat proses pemisahan membutuhkan perencanaan sangat matang. "Tetapi kami bersyukur semuanya sudah dilalui dengan sangat baik berkat kerja sama dari banyak pihak," ujarnya.