PLN Ungkap Proyek Listrik Raksasa di Madura, Siap Terangi hingga Pulau Terpencil

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- PT PLN Grup Jawa Timur menggelar Forum Multistakeholder Madura, sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara PLN dan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pemerataan energi dan pembangunan berkelanjutan di Pulau Garam.
Mengusung tema 'Sinergi Satu Energi, Menuju Madura Lebih Terang dan Sejahtera,' forum tersebut dihadiri pejabat daerah, legislatif, TNI, Polri, hingga tokoh agama dan masyarakat dari empat kabupaten di Madura.
Peserta yang hadir di forum tersebut sepakat bahwa akses listrik yang andal menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyampaikan bahwa sistem kelistrikan Jawa Timur-Bali memiliki daya mampu pembangkit sebesar 10.277 MW dengan beban puncak 6.875 MW, dan cadangan daya mencapai 2.261 MW.
"PLN siap memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat di Madura," kata Ahmad dalam siaran tertulisnya, Sabtu (26/7/2025).
Saat ini, suplai listrik di Madura didukung oleh enam Gardu Induk dengan kapasitas trafo 600 MVA dan cadangan daya sebesar 259 MVA atau sekitar 45%. Infrastruktur jaringan distribusi mencakup 4.330 kilometer jaringan tegangan menengah dan 8.522 kilometer jaringan tegangan rendah, serta lebih dari 5.000 unit trafo distribusi.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, PLN telah menetapkan beberapa proyek strategis dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
Termasuk pembangunan Gardu Induk Tanjung Bumi dan Batumarmar (target 2029), PLTS Guluk-Guluk berkapasitas 50 MWp (COD 2027), PLTMG Sumenep 30 MW (COD 2026), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) tersebar 100 MW (COD 2027).
PLN juga siap menjangkau pulau-pulau terluar seperti Bawean, Kangean, dan Gili Raja dengan pembangkit listrik berbasis PLTD, PLTS, dan PLTMG. Hingga 2026, sebanyak tiga desa di wilayah kepulauan masih dalam proses penyelesaian elektrifikasi.
Dalam mendukung kawasan industri, PLN memproyeksikan kebutuhan daya Madura mencapai 130 MVA pada 2026. PLN menawarkan berbagai solusi kelistrikan seperti Temporary Electricity Supply, Power Substation Solution, dan penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di delapan lokasi.
Selain infrastruktur, PLN juga aktif dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sepanjang 2025, bantuan sosial sebesar lebih dari Rp8,1 miliar telah disalurkan di empat kabupaten di Madura, meliputi pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan program Light Up The Dream untuk menyediakan listrik gratis bagi 100 keluarga prasejahtera.
Wakil Bupati Pamekasan, H. Soekarianto, menilai listrik kini menjadi kebutuhan esensial seperti “sembako baru” bersama internet. Ia mendorong kolaborasi edukatif seperti menjadikan festival layang-layang sebagai media kampanye pemanfaatan listrik.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Sampang, Sudarmanto, meminta agar PLN meningkatkan layanan di dusun-dusun dan fasilitas publik seperti rumah sakit. Ia juga mendorong agar forum seperti ini dilaksanakan rutin sebagai wadah aspirasi langsung masyarakat.