UMKM Diminta Kembangkan Mindset Entrepreneurship dan Budaya Inovasi

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diingatkan pentingnya mengembangkan pola pikir entrepreneurship dan budaya inovasi. Dua hal tersebut disebut sebagai bekal UMKM untuk menghadapi berbagai tantangan pasar yang terus berkembang.
Entrepreneurship adalah pola pikir yang menekankan pada kreativitas, inovasi, dan kemandirian.
"Sedangkan budaya inovasi adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dapat berupa produk, layanan, proses, atau model bisnis," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Endy Alim Abdi Nusa pada Workshop Pengembangan Kualitas dan Inovasi Produk melalui Millenial Job Center (MJC) di Mojokerto.
Endy menyebut, pelaku UMKM dapat mengembangkan jiwa entrepreneurship dan inovasi dengan cara mengubah pola pikir dari seorang karyawan menjadi pola pikir pengusaha, yang berani mengambil risiko dan mencari peluang.
Pelaku UMKM juga dituntut bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi, penguasaan teknologi, mengikuti perkembangan teknologi, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha.
Selain itu, yang menurutnya tak kalah penting adalah membangun jaringan dengan pelaku usaha lain, pemerintah, dan lembaga keuangan untuk mendapatkan informasi, akses pasar, dan dukungan permodalan.
"Selain itu juga meningkatkan kapasitas manajemen. Meningkatkan keterampilan manajemen untuk dapat mengelola usaha dengan lebih efektif dan efisien," ujarnya.
MJC adalah terobosan yang dirancang untuk menjawab tantangan era digital dan ekonomi kreatif, khususnya bagi generasi muda.
MJC hadir bukan sekadar sebagai tempat pelatihan, melainkan sebagai ekosistem kolaboratif yang mempertemukan talenta muda, mentor profesional, dan pelaku UMKM atau klien dalam proyek-proyek nyata.
Menghadirkan talenta muda dan pelaku UMKM, serta tutor dari pakar dan profesional, MJC sebelumnya digelar di Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto.