Peneliti Unair Temukan Senyawa Antikanker dalam Daun Apa-Apa

SEKITARSURABAYA.COM, SURABAYA -- Tim peneliti Universitas Airlangga yang dipimpin Prof Dr Mulyadi Tanjung Drs MS menemukan dua senyawa baru antikanker dalam daun Apa-Apa (Flemingia macrophylla).
Tanaman herbal lokal tersebut selama ini digunakan secara tradisional untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita. Temuan ini pun dinilai sebagai terobosan penting dalam pengembangan obat kanker berbasis bahan alami.
Prof Mulyadi mengungkapkan, senyawa yang ditemukan adalah deoksihomoflemingin dan 3-hidroksiflemingin A. Keduanya terbukti aktif saat diuji pada sel kanker serviks dan sel kanker payudara.
“Dari hasil uji laboratorium, kedua senyawa ini menunjukkan aktivitas antikanker yang kuat. Struktur kimianya pun berbeda dari temuan sebelumnya, sehingga membuka peluang riset lebih luas,” kata Mulyadi, Rabu (24/9/2025).
Tiga Aspek Riset
Dalam menjalankan penelitian, tim mempertimbangkan tiga aspek utama. Pertama, aspek ilmiah dengan meneliti kandungan aktif tanaman; kedua, aspek pendidikan dengan melibatkan mahasiswa; dan ketiga, aspek praktis dengan menyiapkan peluang aplikasi industri di masa depan.
“Tanaman Apa-Apa memenuhi ketiga aspek tersebut sehingga sangat layak diteliti lebih lanjut,” ujar Mulyadi.
Potensi Herbal Indonesia
Menurutnya, masih banyak tanaman herbal Indonesia yang berpotensi dikembangkan sebagai obat, tetapi riset ilmiah yang membahas kandungan aktifnya masih terbatas.
Karena itu, temuan senyawa baru dari daun Apa-Apa memberikan nilai tambah sekaligus peluang publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
“Selama ini belum ada penelitian yang mengungkap senyawa baru dari daun Apa-Apa. Itu menjadi keunggulan kami karena berpeluang dipublikasikan di jurnal top sekaligus berkontribusi pada pengembangan obat kanker berbasis herbal,” paparnya.
Tahapan Penelitian
Penelitian senyawa antikanker dalam daun Apa-Apa kini masih berada pada tahap awal uji in vitro dan akan berlanjut ke uji in vivo, uji klinis, hingga serangkaian uji keamanan dan efektivitas lainnya.
Jika berhasil, temuan ini tidak hanya bermanfaat untuk dunia medis, tetapi juga memperkuat daya saing riset Indonesia di kancah global.
“Harapannya, senyawa dalam daun Apa-Apa bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi kandidat obat kanker dari Indonesia yang diakui dunia,” ucap Mulyadi.